Setelah mengontrak skripsi, hal yang pertama kali harus dilakukan
adalah mencari topik. Kegiatan ini sangat penting, mendapatkan topik
yang baik berarti sekitar 30% skripsi telah selesai. Jadi persiapannya
juga tidak dapat seadanya. Ini beberapa saran untuk mendapatkan topik
yang baik:
- Skripsi dapat dikatakan sebagai tugas besar terakhir, yang paling
besar. Anda menggabungkan ilmu yang anda peroleh saat kuliah sekaligus
praktikum dan tugas-tugas besarnya. Setelah menyelesaikan semua kuliah,
anda seharusnya sudah punya gambaran untuk mengambil tema apa. Ambil
topik yang anda sukai sehingga saat dikerjakan tidak terasa berat. Itu
sebabnya bagi yang masih kuliah, manfaaatkan kuliah sebaik-baiknya.
Jangan ambil kuliah pilihan hanya karena teman lain mengambilnya dan
jangan jadi ‘penggembira’ saat mengerjakan tugas kelompok
- Mengenai beban, bayangkan tugas besar yang dikerjakan selama sekitar
4 bulan intensif (~50 jam per minggu). Kalau anda menemukan topik yang
dapat dikerjakan 1-2 bulan, topiknya pasti terlalu ringan. Walaupun
mungkin lolos seminar proposal tapi akan lebih tidak enak kalau terjegal
saat prasidang. Topik yang dapat dikerjakan dengan formula Excel
sederhana (non vb script), biasanya juga masuk ke kategori terlalu
sederhana.
- Setelah mendapat tema umum, misalnya “jaringan”, “datamining”,
“pemrosesan grafik”, “social media”, “sistem informasi”, “imk” dst,
mulailah mencari lebih dalam. Gunakan google untuk mencari pembahasan
tentang itu, baca ebook, sambil coba cari topik yang lebih khusus (lebih
spesifik). Tujuannya agar anda familiar dengan istilah-istilah atau
jargon yang umum digunakan dalam topik tersebut. Ini akan menjadi bekal
saat membaca paper. Anda mungkin sudah mulai membayangkan
masalah-masalah sekitar topik tersebut yang dapat anda angkat menjadi
topik skripsi. Lebih ideal jika anda mendapatkan topik dari dosen. Jika
topik diberikan dosen, artinya dosen tersebut tertarik dengan topik ini
sehingga dukungan akan lebih besar. Dosen juga biasanya sudah tahu
cakupan yang tepat dan gambaran kasar solusi. Tentu anda juga harus
cocok dengan topiknya.
- Jangan mulai dari algoritma, tapi mulailah dari masalah.
Jadi tentukan dan pahami dulu apa masalahnya, baru cari algoritma atau
teknik untuk memecahkan masalah tersebut (jangan dibalik). Salah satu
kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu buru-buru menentukan teknik
solusi dari masalah. Langkah 5 dapat digunakan untuk mencari berbagai
alternatif solusi.
- Setelah mempunyai bekal dasar-dasar materi, saatnya mulai masuk ke
aspek yang lebih ilmiah yaitu paper. Pada skripsi, mhs tidak diharapkan
hanya sekedar membuat aplikasi biasa tapi harus punya sisi inovatif.
Sisi inovatif tersebut biasanya hanya dapat diperoleh dari paper.
Gunakan scholar.google.com
dengan keyword sesuai topik anda. Pilih paper yang menarik, TIDAK semua
paper harus dibaca. Awali baca paper dengan membaca abstrak lalu
kesimpulan (jangan semuanya dulu). Jangan khawatir jika ada istilah yang
anda tidak mengerti. Jika menarik, coba baca sekilas isinya. Anda TIDAK
harus memahami keseluruhan isi paper. Kemudian jarang sekali paper yang
dapat dimengerti dalam sekali baca, ada yang harus dibaca 10-20 kali
baru terasa jelas. Beberapa paper yang terpilih, yang paling relevan
akan menjadi dasar proposal anda. Untuk tingkat S1 mhs boleh
me-reimplementasi paper yang sudah ada dengan sedikit tambahan atau
perubahan.
- Bersamaan dengan tahap 5, anda mulai dapat menemui dosen yang
terkait dengan topik anda. Jangan menghadap dosen dengan kepala kosong
karena pertemuannya akan tidak produktif. Manfaatkan dosen untuk
saran-saran berkaitan dengan topik, berdiskusi mengenai bagian paper
yang anda tidak mengerti, apakah topik layak untuk dijadikan skripsi
dsb. Cari dosen dengan bidang yang cocok dengan topik skripsi. Ini bisa
dilihat dari matakuliah yang diajarkan dosen tersebut dan skripsi yang
pernah dibimbing sebelumnya (untuk di UPI bisa dilihat di: http://repository.upi.edu/).
- Selanjutnya mulai membuat proposal. Bagian yang terpenting dari
proposal adalah bab 1. Pada bab 1, perlu disampaikan latar belakang dan
rumusan masalah/tujuan. Latar belakang menjawab mengapa topik skripsi
penting dan layak diambil. Saat ditanya “mengapa anda mengambil topik
ini? mengapa ini bisa jadi topik skripsi? apa alasannya? mengapa
penting?” itu dijawab di latar belakang. Sedangkan rumusan masalah atau
tujuan menggambarkan apa yang menjadi masalah yang hendak diselesaikan.
Anda tidak bisa menyelesaikan masalah kalau tidak tahu masalahnya apa.
Biasanya pada tahap ini perlu bolak balik cukup intensif dengan dosen
pembimbing. Jangan masuk ke bab 2 dulu sebelum bab1 benar-benar stabil.
- Selanjutnya buat bab2. Jika bab 1 (latarbelakang/tujuan)
memperlihatkan aspek “mengapa (why) dan apa (what)”, bab 2 akan
menjelaskan aspek “bagaimana (how)”. Isi dari bab 2 adalah
penelitian/buku/materi/teori/library yang dibuat *orang-lain* yang
relevan dengan skripsi anda. JANGAN memasukkan materi yang tidak relevan
dengan topik. Sebelum mulai, tanyakan pada dosen pembimbing materi apa
saja yang perlu masuk dan urutan pembahasannya. Untuk tahap proposal
tidak perlu dibuat terlalu detil, anda tidak perlu mengetahui solusi
masalah secara rinci tapi anda diharapkan mempunyai gambaran kasar
bentuk solusinya. Pada penulisan bab 2 ini seringkali terjadi
copy-paste, ini WAJIB dihindari karena kalaupun lolos sampai wisuda,
kalau ada yang menggugat di kemudian hari, ijazah anda bisa melayang
(terjadi pada teman S2 saya). Caranya mudah dengan tiga langkah:
baca-pahami-tulis. Baca referensi (bagusnya lebih dari satu), setelah
paham baru tulis dengan kalimat sendiri. Jangan lupa cara pengutipan
referensi. Sedapat mungkin hindari referensi skripsi orang lain, karena
seringkali kualitasnya tidak jelas dan akan memperkuat keinginan untuk
copy-paste
- Jangan terlalu beralama-lama dalam pembuatan proposal. Tidak perlu
menunggu proposal sempurna, karena nanti toh akan berubah saat
perjalanan membuat skripsi.
- Saat sidang proposal skripsi, selama anda mengerjakan bab 1 dan 2 dengan baik dan melakukan persiapan presentasi (banyak latihan presentasi), harusnya anda dapat lolos dengan mudah. Fokus dosen penguji dalam sidang proposal adalah “apakah ini masalah ini layak untuk dijadikan topik skripsi?”, “apakah ini feasible untuk dikerjakan dalam waktu 4 bulanan? (terlalu sulit atau tidak) dan “apakah mahasiswa tahu gambaran solusinya?” (jangan-jangan hanya punya masalah tapi tidak tahu menyelesaikannya).
Tahap berikutnya adalah penyusunan skripsi.
BUKU SKRIPSI
Dalam skripsi, ada 3 bab yang paling penting: bab1, bab2 dan bab4
sedangkan bab3 dapat dikatakan bagian dari bab4. Jika proposal sudah
dipersiapkan dengan baik, harusnya anda hanya akan merubah sedikit di
bab1 dan hanya melengkapi bab2 (strukturnya akan tetap). Bab 1 dan Bab 2
sudah dibahas sekilas sebelumnya.
Khusus untuk bab 2, berbeda dengan tahapan proposal yang tidak
detil, pada tahapan skripsi bab 2 harus serinci mungkin sehingga setelah
menyelesaikan bab ini, anda akan mendapat gambaran yang jelas dan rinci
bagaimana menyelesaikan software. Sedapat mungkin gunakan contoh-contoh
di bab 2, ini bermanfaat bagi anda maupun penguji dan pembimbing agar
lebih paham dengan apa yang anda buat. Kalau penguji bingung dengan apa
yang dikerjakan oleh mahasiswa, dia malah akan bertanya kemana-mana.
Jangan lakukan coding sebelum bab 2 selesai, karena efeknya software
malah akan sering dibongkar ulang.
Untuk mengecek apakah bab 2 sudah selesai, coba bayangkan anda
serahkan bab 2 ke mhs ilkom lain, apakah setelah baca bab 2 anda dia
sanggup untuk mengerjakan softwarenya? jika tidak artinya bab 2 anda
masih kurang rinci.
Langkah berikutnya adalah membuat rancangan yang dituangkan dalam
dokumen teknis (doktek) berdasarkan tujuan yang dituliskan di bab 1 dan
teori di bab 2. Mengapa harus merancang dulu? alasannya sama dengan yang
dibahas di RPL, bongkar-pasang rancangan jauh lebih cepat dan mudah
dibandingkan bongkar pasang software. Analoginya: bayangkan membuat
bangunan 5 lantai tanpa rancangan terlebih dulu (langsung buat tembok).
Akan cepat pada awalnya tapi ujung-ujungnya malah lebih lambat.
Selanjutnya implementasikan rancangan ini dengan coding, catat
hal-hal yang penting dan menarik yang ditemukan selama tahapan
rancangan, coding dan eksperimen. Catatan ini akan masuk ke bab 4. Besar
kemungkinan ada hal-hal baru yang anda temukan sehingga doktek, bab 2
atau bahkan bab 1 perlu diupdate, tidak perlu khawatir karena ini
merupakan hal yang wajar.
Terakhir adalah membuat bab 4. Kontras dengan bab 2 yang berdasarkan
teori orang lain, bab 4 berisi apa yang *anda* kerjakan, dan *tidak-ada*
materi buatan orang-lain di bab 4 ini. Tuliskan semua kegiatan, hasil
dan analisis di bab ini. Dosen akan menilai apa yang anda kerjakan dari
bab4, jangan sampai misalnya ada 10 hal yang anda kerjakan, tapi di bab 4
hanya ditulis 2. Itu sebabnya bab 2 dan bab 4 adalah bab yang harusnya
paling tebal diantara bab lain.
BACKUP
Kadang terjadi data hilang akibat virus atau tidak sengaja diformat.
Atau memang laptop/hardisknya hilang dicuri. Penting untuk melakukan
backup, gunakan dropbox untuk dokumen skripsi dan repo seperti github,
code.google untuk source code skripsi anda (sekalian untuk version
control).
PROSES BIMBINGAN
Setiap dosen punya cara masing-masing dalam membimbing, karena anda
adalah salah satu dari sekian mahasiswa bimbingan, andalah yang harus
menyesuaikan diri. Pahami karakter dosen, apa yang dia sukai/benci dan
aturan mainnya. Jangan ragu bertanya jika ada yang tidak jelas atau ada
masalah. Coba tanya ke alumni atau mahasiswa lain yang sudah lama
dibimbing oleh dosen tsb. Kalau dalam kondisi terpaksa harus berganti
dosen pembimbing, lakukan dengan baik-baik dan lapor terlebih dulu.
PROSES PRASIDANG & SIDANG
Tiga kunci untuk presentasi yang baik: latihan, latihan dan latihan.
Buku skripsi harus anda baca dengan detil dan berulang-ulang. Coba tanya
ke teman atau alumni mengenai gaya menguji calon dosen
penguji/pembimbing. Ujian sidang biasanya lebih ringan daripada
prasidang, karena proses pengujian ada di prasidang. Sidang umumnya
hanya untuk melihat perbaikan yang dilakukan pasca prasidang.
Sebelum mulai prasidang+sidang, test proyektor untuk memastikan
bekerja dengan laptop anda. Lalu anda harus memegang hardcopy buku
skripsi, jangan sampai saat ditanya “coba buka halaman xy”, lalu anda
harus membuka softcopy di laptop. Jangan lupa bawa bolpen dan kertas,
catat apa masukan dan pertanyaan dari dosen. Banyak penguji yang kesal
jika masukannya tidak dihiraukan hanya karena alasan “lupa”.
Jangan berasumsi penguji telah mengerti materi dalam skripsi anda,
siapkan contoh-contoh agar mereka lebih paham, termasuk demo program.
Dosen dapat bertanya sampai source code, oleh karena itu siapkan juga
source codenya.
Dalam menjawab pertanyaan, coba cerna dulu pertanyaanya dan pikirkan jawabannya, jangan langsung menjawab.
Berbeda dengan prasidang, ujian sidang lebih fokus terhadap perbaikan
yang dilakukan. Materi tidak perlu diulang, tampilkan masukan dosen
pada prasidang, lalu apa yang anda lakukan terhadap masukan tersebut.
LAIN-LAIN
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat membuat skripsi
- Jangan menuliskan hal yang anda tidak mengerti. Sangat menyebalkan mendengar alasan “saya juga tidak tahu maksudnya, saya tulis karena di referensinya juga ditulis seperti itu”. Kalau sudah masuk ke dokumen skripsi anda, andalah yang harus bertanggung jawab. Baca, pahami baru tulis. Jangan hanya menterjemahkan apalagi copy paste.
- Bahasa yang digunakan dalam skripsi tidak sama dengan bahasa yang digunakan di blog atau novel. Hindari bahasa berbunga-bunga yang dapat memiliki makna ganda dan tidak akurat. Contoh kalimat yang jelek: “sejalan dengan berlalunya waktu, permasalahan ini menjadi semakin pelik”. Hindari kata-kata seperti “mungkin”, “kira-kira”, “sepertinya” dan “biasanya”. Bahasa yang digunakan di dalam skripsi adalah bahasa kering tapi akurat. Tujuannya saat pembaca selesai membaca skripsi anda, isi kepalanya akan sama dengan isi kepala anda saat menulis skripsi tersebut.
- Terakhir tapi penting, jangan lakukan kecurangan (copy-paste, plagiat, program dibuatkan orang lain). Kalaupun lolos, ada pengadlian akhir yang tetap tidak dapat dihindari.
Related Post : |
Oke thanks
ReplyDelete