English French German Spain Italian Dutch Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified Italian

Saturday, 23 November 2013

Analog delay Vs Digital delay

Efek delay memang sangat menarik. Bagi gitaris, efek delay mungkin adalah efek kedua yang wajib dimiliki setelahoverdrive/distortion. Bukan hanya untuk gitaris, tetapi semua instrument bahkan semua suara memang ada echo dalam kehidupan sehari-hari. Efek delay ini dibuat untuk men-simulasi delay suara yang dihasilkan tanpa harus merekam secara manual orang bernyanyi di gereja dan merekam pantulan suaranya (misalnya).

Dalam kamus audio dan teknis rekaman, efek delay ada 2 jenis yaitu Digital delay dan Analog delay

Disini, saya mencoba untuk membahas dan membandingkan efek digital dan analog delay ini dengan 2 merk yang cukup dikenal yaitu Boss Digital Delay DD-6 dan Memory Boy Analog Delay.


Digital delay adalah efek delay yang di simulasikan menggunakan alat digital (Digitized). Kira-kira begini, suara yang kita dengar adalah suara organik yaitu getaran yang dibawa oleh udara ke telinga kita. Digitized artinya melakukan transformasi dari organik ke digital dengan bantuan kode binary (0 dan 1) dan mengeluarkan kembali suara yang sudah menjadi digital tadi menjadi bentuk organik dan sampai ke telinga.

Boss Digital Delay DD-6 ini adalah produk yang cukup populer di kalangan musisi dari perusahaan besar Roland. Salah satu alasannya karena efek merk ini paling mudah ditemukan dimana-mana dengan harga cukup terjangkau. DD-6 ini sudah tidak di produksi lagi oleh Boss dan diganti dengan DD-7 dengan beberapa fitur baru. Kelebihan Digital delay adalah karena simulasi suara ke bentuk binary dilakukan tanpa mengubah sedikit pun karakter aslinya, maka suara yang kita dengar terdengar sama dengan suara aslinya. Hal ini karena binary itu merekam suara secara sempurna tanpa perubahan (colouring) suara sedikitpun.




Analog delay adalah delay yang di simulasikan oleh alat analog (non-digital). Dalam hal audio, alat ini biasanya berupa pita (tape). Masih ingat kan jaman kita menggunakan kaset dulu dimana kita bisa merekam suara ke pita kaset? Nah, teorinya seperti itu. Suara organik yang dihasilkan direkam ke pita untuk dikeluarkan lagi dalam bentuk organik lalu sampai ke telinga.

Memory boy adalah produk delay dari perusahaan boutique dari Amerika yang bernamaElectro Harmonix. Perbedaan mendasar dari digital delay dan analog delay adalah cara kerja simulasi-nya. Pada analog delay, suara direkam ke pita lalu dikeluarkan lagi dalam bentuk organik. Nah, saat simulasi rekam ke pita ini terjadi, perputaran pita dan pergesakan antara pita dengan alat rekamnya (record head) membuat sedikit perubahan dari karakter asli. Suara yang kita dengar dari analog delay cenderung sedikit “mendem” apalagi kalau kita set feedback yang panjang. 

Kembali ke pembahasan mengenai rekaman ke pita kaset, dulu saya sering merekam antar kaset untuk dijadikan kompilasi. Semakin sering kita dengarkan kaset itu, maka kualitas audionya semakin turun seperti mendem, pitch turun/naik bahkan kusut. Hal ini terjadi karena gesekan antara pita dan head seperti yang dijelaskan tadi. 

Hal yang sama berlaku juga untuk efek analog delay. Semakin sering gesekan itu terjadi, maka semakin turun kualitas audio yang direkam dan semakin berbeda antara suara asli dengan suara delay. 

Artinya digital delay lebih bagus dari pada analog delay dong?

Eits, nanti dulu! Pada analog delay, karakter yang tercipta melalui gesekan pita dan head itu menjadikan karakter sendiri yang berbeda dari suara asli. karakter ini menurut para pemerhati audio istilah-nya “Warm” karena perubahan karakter suara itu yang menjadikannya unik. Sementara, pada digital delay, antara suara asli dengan suara delay tidak ada bedanya alias representasi dengan sempurna.

Jadi kembali kepada kita dan kebutuhan sound kita dalam memilih 2 karakter delay itu.

Saya pribadi memilih kedua-nya untuk digunakan dalam situasi yang berbeda dan mencari karakter yang berbeda juga.


Related Post :



2 comments:

  1. Terimakasih infonya. Kalau saya lebih pilih digital delay. Karena lebih sip. Salam dari kami TOA

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama nih , saya juga suka yg digital aja .
      mksh sudah berkunjung ^^

      Delete

Random Post

ai! Nama saya Riko Bayu Wirata, untuk akrabnya panggil saya Riko saja. Saya masih seorang pelajar di sebuah sekolah menengah, dan saya adalah Blogger dari borneo. Blogging adalah hobi saya yang luar biasa untuk mengisi waktu luang. Semoga saya bisa menjadi teman yang baik bagi sobat Blogger lainyaRead More..

Recent Comments

Recent Post

Future Google PR for rikobayuwiranata.blogspot.com - 0.00
Tezak Traffic Power Ranking

  ©Template by Dicas Blogger.